Selasa, Maret 31, 2009

Peluncuran Buku " JEJAK PAK HARTO DI ATAS PRANGKO"

Merangkai Sejarah Pak Harto Lewat Prangko

Prangko merupakan salah satu benda yang sangat akrab dalam kegiatan komunikasi bangsa Indonesia, khususnya pada masa setelah Indonesia merdeka hingga menjelang akhir milenium kedua. Prangko sebagai bukti bea pengiriman surat merupakan tulang punggung komunikasi antar insan secara universal. Khususnya di Indonesia, ketika teknologi telematika belum berkembang, berkirim surat antarindividu adalah aktivitas komunikasi yang marak dilakukan sebagian penduduk Indonesia.

Selain sebagai alat pelunasan biaya pengiriman surat, prangko juga sebagai alat pencatat perjalanan sejarah perjalanan bangsa. Suatu yang bisa dijadikan sebagai bahan renungan, penambah wawasan, wahana pendidikan, bahkan sarana rekreasi yang sehat dan mencerdaskan.

Dalam sambutannya pada acara peluncuran buku "Jejak Pak Harto Di Atas Prangko" Minggu 29 Maret 2009, bertempat di Sasono Mulyo Ballroom, Hotel Le Meridien, Jakarta, Hj. Siti Hardijanti Rukmana menyampaikan bahwa ada dua hal utama yang menjadi pertimbangan mendasar mengapa beliau begitu antusias menerbitkan buku ini, pertama buku ini memberikan informasi yang ringkas tentang tonggak-tonggak pembangunan yang Pak Harto pancangkan di berbagai bidang yang terdokumentasi secara nyata dalam bentuk prangko. Kedua, prangko merupakan salah satu benda yang sangat akrab dalam kegiatan komunikasi bangsa Indonesia khususnya pada masa setelah Indonesia merdeka hingga menjelang akhir milenium kedua.

Tak dapat dipungkiri, dalam kerangka inilah Pak Harto memiliki andil yang besar terhadap pemeranan prangko sebagai sarana perposan maupun media komunikasi pembangunan yang berharga. Sebaliknya, prangko juga banyak merekam langkah-langkah yang ditempuh Pak Harto dalam menggerakkan pembangunan bangsa. Dalam kerangka itulah, pihak keluarga menyambut baik usaha mendokumentasikan peran dan kiprah Pak Harto, sebagaimana terekam di atas prangko dalam suatu buku. Buku yang ditulis oleh Mahpudi dan diterbitkan oleh Yayasan Harapan Kita menjadi bukti keeratan hubungan prangko dengan Pak Harto. Melalui prangko, penulis berhasil menghimpun banyak peristiwa.

Prangko, benda mungil bergerigi dan tipis tersebut, memiliki hubungan yang sangat erat dengan Pak Harto. Melalui prangko berhasil dihimpun banyak peristiwa penting dan bersejarah bagi Bangsa Indonesia selama Pak Harto memerintah. "Di bawah permukaan, tersimpan gunung es berupa informasi yang menunjukkan bagaimana prangko merekam dan mendokumentasikan dengan komprehensif pemikiran, gerak, langkah bahkan prestasi yang dicapai oleh pemerintah Orde Baru dengan Pak Harto sebagai Presidennya," tutur Mahpudi, pada sambutannya.

Pada acara peluncuran buku tersebut hadir pula para mantan petinggi pada jaman Pak Harto berkuasa, dan para tetamu dari keluarga Cendana, seperti Probo Sutedjo, Moerdiono, dan Sudwikatmono beserta Ibu.

Peluncuran buku dilakukan bertepatan dengan Peringatan Hari Filateli ke-87 pada tanggal 29 Maret 2009. Menurut Mbak Tutut, Pak Harto memang memanfaatkan semua media komunikasi yang ada untuk bisa memastikan rakyat mengerti, memahami, bersikap positif, dan mendukung serta berpartisipasi dalam program-program pembangunan yang dikelolanya. Sebab itu, kita mengenal Prangko Pelita yang banyak menggambarkan aktivitas dan menggambarkan pesan-pesan pembangunan.

Untuk lebih memaknai peluncuran buku "Jejak Pak Harto di Atas Prangko", PFI juga menerbitkan Sampul Peringatannya. Mbak Tutut, membubuhkan tandatangannya pada Sampul Peringatan selaku Ketua Umum Yayasan Harapan Kita, serta selaku penerbit buku tersebut bersama dengan Basuki Yusuf Iskandar yang mewakil Menteri Kominfo.

Sampul Peringatan bernomer Reg. 258 dicetak oleh PFI, sebanyak 1.000 lembar saja dengan harga nominal @ Rp 5.000,-. Bisa didapatkan di Kantor Filateli Jakarta, Jl. Gedung Kesenian No. 2 Jakarta 10710.

Ada pepatah mengatakan; Harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading, dan bila seorang "besar" mangkat akan meninggalkan nama serta jasa-jasa yang patut dikenang. (Vie).

Jumat, Maret 20, 2009

KANTOR POS KIJANG 29151 MELAYANI PEMBELIAN ISI ULANG KARTU TAYANG TELKOMVision

Setelah Indovision, kini Kantor Pos Kijang juga melayani pembelian isi ulang kartu tayang atau voucher TELKOMVision. Di Kantor Pos Kijang memang agak terlambat, karena penandatanganan kerja sama dilakukan tanggal 30 Oktober 2008 di Jakarta.

So, bagi dirumahnya udah pada pake TELKOMVision, isi ulangnya di Kantor Pos Kijang aja..

Jakarta – Untuk memberikan kemudahan bagi pelanggan setia-nya, TELKOMVision menggandeng PT. Pos Indonesia sebagai salah satu penyedia jasa penjualan Voucher TELKOMVision. Dengan memiliki 2700 Kantor Pos yang tersebar di seluruh Indonesia, PT. Pos Indonesia merupakan perusahaan yang potensial untuk memaksimalkan pelayanan TELKOMVision kepada pelanggan, karena memiliki penetrasi sampai ke pelosok nusantara.

Tepat Di hari Kamis, 30 Oktober 2008 telah dilaksanakan acara penandatanganan kerjasama antara TELKOMVision dengan PT. Pos Indonesia yang berlokasi di Ruang Aula Rangrang Utama Lt. 7 Gedung Telkom Kandatel Jakarta Timur Jl. DI. Panjaitan Kav. 42 Jakarta Timur. Penandatanganan kerjasama dilakukan oleh Bapak Bambang Lusmiadi selaku Direktur Content & Marketing TELKOMVision, Bapak Harjawan Balaningrath selaku Direktur Finance & Administration TELKOMVision dan Bapak Ida Bagus Nurmantara selaku KSBU Layanan Keuangan PT. Pos Indonesia. Acara ini juga disaksikan oleh Bapak Nunung Halim selaku Direktur Utama PT. Metalogix Infolink Persada (X/Link), sebagai mitra yang menjembatani sistem informasi data antara TELKOMVision dengan PT. Pos Indonesia.

Dengan adanya kerjasama ini, diharapkan TELKOMVision dapat memenuhi kebutuhan para pelanggan, khususnya dalam hal pembelian / pengisian ulang voucher TELKOMVision melalui 2700 Kantor Pos di seluruh Indonesia.


Kamis, Maret 19, 2009

MUG PUN IKUT KOMPAK

Biar terasa semakin kompak, dan mencintai pekerjaan kami sebagai insan pos (BANGGA SEBAGAI INSAN POS), gelas yang biasa diantar Kak Murni (Bu Kantin depan kantor) tiap pagi yang berisikan teh panas pun kami sulap menjadi mug pos dengan gambar tampang kami masing2.

Ini merupakan hasil karya RAVIE Studio (mau dibuatkan blog-nya) dengan digital sablon nya.
Nih..gambar mug nya...pengen punya yang kayak gini ? Datang aja ke Kantor Pos Kijang, bawa gambar/foto nya, tranfer foto via hp lebih gampang. Hari ini diantar, besok jadi deh...ngga pake L alias Lama..:)

Rabu, Maret 18, 2009

PAKE TAS BARU







Selasa, Maret 17, 2009

PRANGKO SERI PEMILU 2009

Serba-serbi Pemilu

Pemilihan umum (pemilu) adalah suatu proses pemungutan suara untuk memilih calon anggota legislatif maupun berbagai jabatan politik dari presiden, gubernur hingga walikota atau bupati beserta wakilnya. Pemilu dilaksanakan setiap lima tahun oleh Komisi Pemilihan Umum menggunakan asas langsung, umum, bebas dan rahasia serta jujur dan adil. Sebelum pemungutan suara dilakukan, para calon dan partai politik peserta pemilu akan menawarkan berbagai program dan janji politiknya kepada para konstituen atau pemilihnya selam masa kampanye. Pemenang pemilu akan ditentukan oleh jumlah suara yang diperoleh oleh masing-masing kontestan.

Pemilu tahun 1955 merupakan pemilu yang pertama dalam sejarah bangsa Indonesia. Dalam pemilu ini pemungutan suara dilakukan dua kali, yaitu pada tanggal 29 September untuk memlih anggota-anggota DPR dan tanggal 15 Desember untuk memilih anggota-anggota Dewan Konstituante. Pemilu yang diikuti oleh lebih dari 30 partai politik serta ratusan calon perorangan ini tercatat sebagai pemilu yang sangat demokratis.
Pemilu berikutnya berlangsung pada tanggal 5 Juli 1971. Pemilu ini diselenggarakan pada masa Pemerintahan Orde Baru. Hal yang membedakan secara signifikan dengan Pemilu 1955 adalah netralitas jajaran birokrasi pemerintahan dalam penyelenggaraan pemilu yang diikuti oleh 10 partai politik ini.

Setelah 1971, pemilu dilaksanakan secara periodik dan teratur, berturut-turut pada tahun 1977, 1982, 1987, 1992 dan 1997. Dalam lima kali penyelenggaraan pemilu ini jumlah pesertanya menjadi semakin sedikit setelah Pemerintah dan DPR menyederhanakan jumlah partai menjadi tiga.

Setelah Presiden Suharto lengser pada tanggal 21 Mei 2008, atas desakan publik Pemerintahan BJ Habibie mempercepat pelaksanaan pemilu pada tanggal 7 Juni 1999. Salah satu alasan yang mendasari adalah untuk memperoleh pengakuan atau kepercayaan dari publik serta dunia internasional. Pemilu untuk memilih anggota parlemen ini diikuti oleh 48 partai politik.

Pemilu tahun 2004 adalah pemilu pertama di era Reformasi yang memungkinkan rakyat untuk memilih anggota parlemen dan pasangan presiden/wakil presiden secara langsung. Pemilu ini berlangsung dalam 3 tahap. Tahap pertama dilaksanakan tanggal 5 April untuk memilih calon anggota DPR, DPRD dan DPD yang diikuti oleh 24 partai. Tahap kedua dilaksanakan tanggal 5 Juli untuk memilih pasangan calon presiden /wakil presiden. Tahap ketiga dilaksanakan tanggal 20 September sebagai putaran kedua yang diikuti dua calon pasangan presiden/wakil presiden yang memperoleh suara terbanyak.

Pemilu di Indonesia kembali akan diselenggarakan pada tanggal 9 April 2009. Pemilu legislatif ini akan diikuti oleh 44 partai politik termasuk 6 partai lokal di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Bila pada pelaksanaan pemilu-pemilu sebelumnya tata cara pemungutan suara dilakukan dengan mencoblos kertas suara, maka pada pemilu kali ini dilakukan dengan mencontreng daftar nama atau tanda gambar pada kertas suara. .
Prangko Pemilu

Prangko Pemilu

Prangko Pemilu yang diluncurkan pada tanggal 5 Maret 2009 terdiri dari 4 keping dengan harga nominal @ Rp 6.000,-/set. Bila ingin mengkoleksi pula gambar-gambar partai-partai peserta pemilu tahun ini, bisa didapatkan dengan membeli 1 lembar Fullshet prangko tersebut. Dan bisa didapatkan dengan hanya membayar Rp 30.000,- saja.

Sebagai produk turunan dari prangko tersebut Pos Indonesia mencetak pula Sampul Hari Pertama bisa didapatkan dengan harga Rp 8.000,-/bh dan dicetak terbatas hanya 5.000 bh saja. Jangan ketinggalan mengkoleksi prangko Pemilu Tahun 2009, atau harus menunggu 5 tahun lagi. (Vie).

KUNJUNGAN BELAJAR PAUD RASA SAYANG